NEWS. Supervisi HRD RMC II Jakarta Bpk MahBub/Bobby dan HRD RMC
II Bengkulu Bpk. Drs.Bunyamin ke Kabupaten
Bengkulu Tengah pada tanggal 11 – 12
Nopember 2014 Ke Kecamatan Taba Pondok Kelapa, Kec. Pondok
Kubang, Kec. Taba Penanjung danTalang Empat/Sekretariat UPK.
HRD
RMC II / Bpk Bobby menjelaskan kepada pelaku yakni pengurus UPK, PjO Kecamatan,
FK/FT dan Fasilitator Kabupaten pentingnya meningkatkan kapasitas dan bekerja
secara maksimal terkait strategi kegiatan TA. 2014 dan strategi TA.2015 yakni
antara lain : memastikan bahwa fasiltator memotret kecamatan, identifikasi
kelompok SPP, tingkatkan kinerja, dan pelaporan.
Pada
saat bersamaan beliau memberikan langkah-langkah agar Fasilitator dan pelaku
lainnya untuk menuntaskan kegiatan TA. 2014 (alhamdulilah Kec. Taba Penanjung
tuntas MDST 100%), melakukan penyelarasan terhadap RPJM dan RKP desa – hal ini
terkait dengan - desa menjadi basis pembangunan karena pola pendampingan akan tetap berkesinambungan
apalagi adanya undang-undang no 6 Tahn
2014 tentang Desa.
Bagi UPK tentunya bagaimana ke pengembangan
Kelompok dan strategi pemasarannya melalui penjajakan, mencari solusi
dan sampai pemasarannya.
Pengisian
Buku Bimbingan
Pendamping
pada dasarnya memiliki nilai-nilai dan etos kerja yang tentu menjadi modal
utama bagi mereka untuk beraktivitas. Nilai tersebut tentu saja dimiliki oleh Pendamping
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan dalam segment
program Simpan Pinjam Khusus Perempuan. Rasa tanggung jawab dan tidak bisa di rekayasa tetapi rasa tanggung
jawab dapat di bangun melalui kebersamaan kelompok, Implementasi rasa tanggung
jawab tersebut dapat di lihat melalui :
Inservice Trainning atau on the job trainning
yang dituangkan Bpk Bobby pada buku bimbingan UPK Kec. Taba Penanjung.

Artinya,
Grand Strategi meningkatkan perekonomian
masyarakat melalui penguatan ekonomi keluarga berbasis kelompok
Kabupaten Bengkulu
Tengah saat ini telah memiliki aset produktif senilai Rp. 10.105.803.435,-
dengan posisi kas bank Rp. 2.063.419.840,-/(19%), dengan jumlah kelompok 458
kelompok dan tingkat pengembalian 96% sedangkan
jumlah tunggakan Rp.902.795.432,- atau setara 20%. Dengan Kondisi diatas
Kabupaten Bengkulu Tengah telah mengalami peningkatan iddle capital dan NPL
maka dari itu untuk mengatasi maslah tersebut diperlukan Grand strategi yang
tepat seperti :
- Menumbuhkan kelompok baru dan pengembangan usaha kelompok
- Melakukan pertemuan rutin antara UPK dengan kelompok dan pertemuan rutin antara kelompok untuk menyatukan visi dan misi berkelompok
- Memperkuat aspek permodalan
- Penguatan terhadap ketaatan pelaku atau kelompok/ terhadap SOP yang sudah disepakati
- Penguatan kapasitas kelembagaan mulai dari BKAD dan penguatan kapasitas kelompok
- Penyediaan infrastrukutr yang memadai
- Membangun jejaring dengan pihak luar seperti Bank pemerintah atau swasta, SKPD serta lembaga pembiayaan lainnya
Grand
staretegi ini mulai diterapkan sejak 10 Desember 2014, dan harapannya adalah
dengan melalui grand startegi ini mampu memperkuat perekonomian keluarga
melalui pengembangan usaha kelompok dan ini sesuai dengan undang-undang Ekonomi
Mikro No 1 tahun 2013. Semua ini perlu spirit yang di bangun oleh kaum ibu karena roh dari semua itu ada pada pertemuan
rutin kelompok melalui ikrar yang yang telah diucapkan secara bersama-sama.
Demikian F-PPU ( Rosmala Dewi,SE)
Keberhasilan membutuhkan rasa tanggung jawab
dari setiap individu dan kelompok,
disiplin dan etos kerja yang
tinggi. Selamat kepada tim UPK se
Kabupaten Bengkulu Tengah. (Taufik
Nurwawi, SP).